Belajar Memelihara Ikan Cupang

www.mjumani.net - Cara merawat ikan cupang bagi pemula mungkin dapat ditemukan diberbagai media  online seperti blog atau video youtube maupun media cetak dari majalah, buku bahkan surat kabar, akan tetapi pada prakteknya tips memelihara ikan cupang yang sudah dibeberkan tersebut kadang tidak sesimpel yang dituliskan. 

Cara memelihara ikan cupang bagi pemula

Beberapa waktu lalu aku mendapat hadiah sepasang ikan cupang dari seorang teman. Walaupun sudah disebutkan jenisnya, namun sekarang sudah lupa apakah ini jenis Betta imbelis, Betta smaragdina, mahachai betta atau jenis lainnya karena benar-benar awam dan masih sangat pemula dalam mengenal ikan yang dalam bahasa Banjar kami sebut "Kalatau" tersebut.

Satu-satunya yang menjadi fokus perhatian ku saat menerima pemberian ini adalah bagaimana cara merawat agar ikan cupang tidak mati. Walaupun sebenarnya hadiah ini sejujurnya untuk putri ku Aprilia Nur Aisyah namun sebagai orang tua wajib untuk tahu dan tentunya akan menyampaikan dan mengajarkannya kepada si empunya. 

Dalam beberapa kesempatan browsing dan ngobrol tentang ikan hias termasuk ikan cupang, sebenarnya gambaran tentang hewan aquatik ini sudah cukup mewakili misalnya sesuatu yang malah belum pernah terpikirkan bagaimana membuat warna ikan cupang terlihat lebih cerah ternyata bisa menggunakan daun ketapang (Terminalia catappa). 

Meskipun demikian meminta wejangan dan tutorial langsung dari pemiliknya yang sudah sukses berternak ikan cupang rasanya lebih afdol. Aprilia mendapatkan sepasang ikan cupang, yang jantan berekor relatif panjang dan berwarna merah cerah, sedangkan yang betina warnanya tidak solid terdiri dari semacam totol biru, ungu atau coklat kehitaman dengan ekor yang lebih pendek. Ada beberapa pertanyaan yang tidak lupa kami ajukan misalnya sebagai berikut : 

Air yang bagus untuk ikan cupang, apakah cukup air ledeng ? 

Ternyata air ledeng atau air PDAM pun bisa digunakan  namun akan lebih baik jika air ini didiamkan terlebih dahulu setidaknya 1 x24 jam sebelum digunakan untuk air akuarium atau media ikan.

Bagaimana cara menetaskan telur ikan cupang ?

Sepasang ikan yang dikasih sudah memasuki usia reproduksi, bahkan tampak jelas betina sudah mengandung telur. Maka sudah bisa dilakukan proses pengenalan pra kawin. Caranya letakan ikan betina dalam tempat terpisah yang transparan bisa berupa toples, akuarium kecil atau yang lainnya, kemudian betina dan tempatnya ini dimasukan ke dalam wadah di mana ada pejantan. Wadah ini sebaiknya disipkan khusus seperti baskom kecil atau yang lainnya, dengan air yang tidak terlalu dalam atau dangkal. Setelah satu atau dua hari pejantan akan membuat sarang berupa gelembung-gelembung kecil, jika sudah siap barulah lepaskan ikan betina untuk proses perkawinan. Proses ini mungkin memerlukan waktu sekitar 1x24 jam agar semua telur selesai dibuahi seluruhnya oleh si jantan. Jika sudah, maka betina bisa diambil kembali dan dipisahkan, telur-telur akan menetas dan anak-anak ikan cupang dijaga oleh pejantan sampai cukup mandiri. 

Apa makanan anak ikan cupang yang baru menetas ? 

Ketika ikan ini sampai dirumah, kami lupa menanyakan satu hal yang sangat penting yaitu bagaimana nasib anak ikan cupang setelah 7 hari. Kami hanya bertanya bagaimana makanan ikan setelah telur menetas. Ikan cupang yang baru menetas masih memiliki cadangan makanan sampai berumur kira-kira 7 hari, namun bagaimana setelah cadangan makanannya habis ?. Untuk menjawab rasa penasaran kami kembali bertanya setelah beberapa hari. Ternyata anak-anak ikan ini dapat diberi makan jentik nyamuk berukuran kecil atau serangga air yang kami sebut "kutu banyu". Tidak hanya dapat memecahkan misteri makanan bayi cupang kami juga mendapat tambahan 2 pasang atau empat ekor ikan cupang seperti gambar di atas. Eitsss.. sebenarnya ini bukan kebetulan, tetapi memang aku berencana membeli sepasang lagi untuk di bawa ke tempat kerja, ya hitung-hitung untuk menghibur hati ketika tubuh mungkin terasa lelah sehabis beraktivitas. Tapi, sekali lagi sepasang ikan tersebut di kasih cuma-cuma alias gratisss. 

Saat tulisan ini dibuat, ke empat ikan cupang tersebut sudah menempul lebih dari 300 km perjalanan darat. Sempat khawatir takut ikan ini tidak mampu bertahan karena hanya di masukan kedalam kantong plastik yang relatif tidak terlalu besar. Tapi ternyata setelah 7 jam perjalanan ikan ini terlihat cukup fit, dan karena perjalanan harus transit di losmen, plastik wadah ikan saya buka untuk memberikan tambahan suplai oksigen dan memberinya makan.  Sejauh ini tidak ada masalah, karena semua masih mau makan, tadinya cemas ikan ini stres dan biasanya jika demikian ia tidak akan selera makan. 

Oke, semoga perjalanan selanjutnya juga bisa berjalan lancar  dan kami ber lima selamat sampai tujuan tidak kurang satu apapun, jika ada kesempatan cerita perjalanan dan nasib ikan ini akan disambung kembali di sini, jadi boleh mampir lagi di lain waktu, terimakasih sudah membaca. Tetap jaga kesehatan dan kebahagiaan tidak hanya kita dan orang-orang disekitar kita tetapi juga hewan-hewan peliharaan kita. Jangan lepas liarkan ikan atau hewan peliharaan sembarangan karena selain tidak berperi kehewananan itu dapat berpotensi mengancam kelestarian hewan-hewan lokal dan lingkungan.