Borneo Pygmy Squirrel: Keajaiban Mini di Pedalaman Kalimantan

Selain mengajar, menjadi relawan, memancing, atau berkemah di hutan, ada satu kegiatan yang cukup sering menemani hari-hariku selama bertugas di pedalaman Kalimantan: memotret. Bermodal kamera DSLR Canon dengan lensa tele entry level, saya mulai belajar mengabadikan momen-momen sederhana yang saya temui di sekitar. Kadang hasilnya tidak terlalu istimewa, tapi sering kali justru ada kejutan-kejutan kecil yang membuat saya tersenyum puas saat melihat hasil bidikan.

Tupai Mini Kalimantan

Salah satunya adalah ketika saya berjumpa dengan makhluk mungil yang benar-benar menggemaskan: tupai kerdil Kalimantan atau Bornean pygmy squirrel (Exilisciurus exilis). Awalnya saya mengira hewan ini hanyalah anak tupai biasa. Ukurannya kecil, gesit, dan suka berlarian di batang pohon. Namun setelah saya unggah fotonya dan mencari tahu lebih jauh, barulah saya sadar kalau yang saya temui adalah spesies unik yang hanya ada di Borneo.

Si Mungil yang Gesit dan Unik

Tupai kerdil Kalimantan dikenal sebagai salah satu mamalia terkecil di dunia. Panjang tubuhnya hanya sekitar 10–14 cm, belum termasuk ekor yang hampir sama panjangnya. Tubuhnya ramping, bulunya abu-abu kecokelatan, dengan garis gelap yang membentang di sisi tubuh. Meski mungil, matanya bulat tajam dan ekornya berbulu lebat sehingga membuatnya terlihat sangat lucu.

Hewan ini biasanya hidup di pepohonan besar, berlarian di batang sambil mencari lumut, jamur, atau serangga kecil sebagai makanannya. Karena ukurannya yang super mini, keberadaannya kerap sulit terlihat. Bahkan saat kita berada di dalam hutan sekalipun, perjumpaan dengan tupai kerdil bisa dianggap keberuntungan besar.

Fakta Menarik tentang Tupai Kerdil Kalimantan

  • Spesies endemik: Hanya bisa ditemukan di hutan-hutan Kalimantan (Borneo).

  • Ukuran mini: Panjang tubuhnya hanya sekitar 10–14 cm, dengan berat rata-rata tidak sampai 20 gram.

  • Pola makan unik: Tidak hanya biji atau buah, tupai ini juga memakan lumut, jamur, hingga serangga kecil.

  • Hidup di batang pohon: Mereka lebih sering terlihat berlari di batang daripada melompat dari dahan ke dahan seperti tupai biasa.

  • Jarang terlihat: Meski tidak termasuk hewan langka, perjumpaan dengannya bisa dianggap spesial karena tubuhnya kecil dan gerakannya sangat cepat.

  • Ekornya “bulu sikat”: Bentuk ekor mereka unik, menyerupai sikat kecil yang tebal dan mengembang.

Keberuntungan di Belakang Rumah

Yang membuat pengalaman ini semakin berkesan adalah lokasinya. Saya tidak menemukannya jauh di dalam hutan, melainkan hanya beberapa meter di belakang rumah dinas tempat saya tinggal. Saat itu saya melihat sekilas ada gerakan kecil di batang pohon. Begitu saya dekati, ternyata bukan hanya satu, melainkan ada empat ekor tupai kerdil yang saling berkejaran di batang besar yang penuh lumut.

Sungguh sebuah momen langka! Dengan penuh semangat saya segera mengangkat kamera dan mencoba memotret mereka. Walau lincah dan cepat berpindah-pindah, kali ini saya cukup beruntung bisa mengabadikan beberapa foto yang menurut saya lumayan jelas. Rasanya seperti menemukan harta karun kecil di halaman rumah sendiri.

Penutup

Pertemuan dengan tupai kerdil Kalimantan ini mengingatkan saya bahwa hutan Borneo menyimpan begitu banyak keajaiban yang mungkin tidak semua orang bisa temui langsung. Meski ukurannya mini, hewan ini membuat saya semakin sadar bahwa setiap makhluk di hutan punya keunikan dan peran masing-masing dalam menjaga keseimbangan alam.

Dan bagi saya pribadi, momen ini bukan hanya sekadar pengalaman melihat hewan lucu, tetapi juga menjadi penyemangat untuk terus bercerita, berbagi, dan menjaga kenangan indah selama bertugas di pedalaman Kalimantan. Siapa tahu, lewat cerita kecil ini, ada yang ikut jatuh cinta dengan kekayaan hayati hutan kita.