Menginap di Losmen Eka Itah Kasongan: Murah, Nyaman, dan Strategis

www.mjumani.net - Beberapa waktu lalu saya ada kegiatan di SMAN 1 Kasongan, sehingga harus berangkat dari tempat tugas saya di Desa Tumbang Baraoi. Perjalanan ke Kasongan ini bukan perkara sebentar, karena memakan waktu sekitar 5–6 jam. Apalagi saat itu “taksi” yang saya tumpangi hanya sampai Tumbang Samba, jadi saya harus berganti kendaraan lagi untuk bisa tiba di Kasongan.

Penginapan Murah dan Nyaman di Kasongan

Karena kegiatan dijadwalkan pagi pukul 08.00 WIB, saya memutuskan berangkat sehari sebelumnya dan menginap di Kasongan. Selain itu, ada satu misi kecil yang ingin saya lakukan: cari pangkas rambut. Maklum, di desa tempat saya bertugas belum ada jasa potong rambut.

Bingung Mencari Penginapan

Awalnya saya berniat menginap di Losmen Fortuna, tempat yang cukup familiar karena dulu sering saya pakai ketika transit di awal-awal bertugas. Namun, karena taksi yang saya tumpangi harus lanjut ke Palangkaraya, saya akhirnya diturunkan di sekitar Jalan Depag. Saya sempat minta sopir mencarikan losmen, tapi entah kenapa malah diturunkan tepat di depan sebuah hotel.

Setelah tanya di resepsionis, ternyata kamar single sudah penuh, yang ada hanya kamar double dan family dengan harga yang menurut saya lumayan mahal. Akhirnya saya pamit dan mulai mencari penginapan lain. Sayangnya, di sekitar Jalan Depag saya tidak tahu ada losmen. Belakangan baru saya sadar, sebenarnya tidak jauh dari situ memang ada penginapan.

Akhirnya saya coba mencari melalui Google Maps, dan ketemu sebuah losmen bernama Eka Itah, sekitar 700 meter dari posisi saya. Karena taksi sudah berangkat, terpaksa saya jalan kaki sambil menahan keringat yang mengalir deras di dahi.

Losmen Eka Itah, Sederhana Tapi Nyaman

Begitu sampai, saya mendapati bangunannya sederhana, berada tepat di tepi jalan utama Cilik Riwut Kasongan. Setelah memencet bel beberapa kali, penjaga losmen keluar dan menanyakan keperluan saya. Syukurlah, walaupun jumlah kamar di sini terbatas (hanya sekitar 4–5 kamar), masih ada yang kosong.

Saya memilih kamar single bed dengan harga Rp100.000 per malam, diantara beberapa pilihan yang ditawarkan yaitu kamar dobel dan family. Walau kamar mandi di luar, menurut saya ini cukup sepadan dengan fasilitas yang ada. Lorong bersih, kamar rapi, kasurnya empuk, dan ada kipas angin. Hal kecil yang saya apresiasi adalah terminal listrik tambahan—jarang sekali ada penginapan kecil yang menyediakan ini. Bahkan di kamar tersedia teko listrik untuk membuat teh atau kopi.

Lokasinya juga strategis. Tidak jauh dari losmen ada banyak warung makan, toko kebutuhan sehari-hari, hingga barber shop. Cocok sekali bagi orang yang datang tanpa kendaraan pribadi seperti saya. Memang saat itu beberapa tempat pangkas rambut tutup karena ada acara di stadion, jadi saya harus jalan agak jauh, tapi setidaknya opsinya tetap ada.

Kesimpulan

Karena kegiatan di sekolah selesai siang hari, saya akhirnya menginap dua malam di sana. Total perjalanan untuk kegiatan sehari ini memang melelahkan: tiga hari habis di jalan dan penginapan. Tapi untungnya saya menemukan losmen yang nyaman dan ramah di kantong.

Bagi teman-teman yang sedang mencari penginapan di Kasongan, khususnya di sekitar jalan utama, Losmen Eka Itah bisa jadi pilihan. Sederhana, bersih, dan harganya relatif murah. Cocok untuk singgah sebentar sebelum melanjutkan perjalanan ke daerah lain atau sekadar bermalam saat ada urusan di ibu kota Kabupaten Katingan.

Sedikit catatan ini adalah opini pribadi, bukan artikel promosi, murni karena saya cukup terkesan saat menginap di sana. Walaupun demikian pengalaman setiap orang mungkin bsia berbeda tergantung sudut pandang masing-masing. Satu lagi karena berada tepat di pinggir jalan lintas dan tempat putar balik mungkin akan sedikit bising bagi yang terbiasa dengan ketenangan.