Kisah Guru Pedalaman

Catatan Guru Pedalaman - Rekrutmen guru pedalaman sekarang cukup menjadi magnet bagi para guru untuk memasuki dunia belajar mengajar. Salah satu program yang sangat populer adalah program guru garis depan yang mulai diinisiasi beberapa tahun lalu. Adapun tujuan bagi pemerintah mengadakan rekrutmen ini ialah untuk meningkatkan pendidikan di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T).
Kisah Guru Pedalaman

Motivasi menjadi guru pedalaman sendiri ada beragam, mulai dari yang memang murni untuk mengabdikan diri membangun pendidikan di pelosok, sebagai batu loncatan meniti karir atau memang hanya mengikuti arus kehidupan dan garis rejeki. Namun yang harus di ingat kembali adalah "Kita Dapat Membayar Orang Untuk Mendidik Tapi Tidak Dapat Membayar Mereka Untuk Peduli", jadi menurut opini pribadi penulis keberhasilan program rekrutmen guru 3T ini sangat bergantung pada personal calon guru-guru yang direkrut. 

Bagaimana cara menjadi guru pedalaman ?
Menjadi guru pedalaman tidak hanya melulu melalui rekrutmen khusus seperti penerimaan Guru Garis Depan atau penerimaan seleksi calon pegawai negeri yang nantinya akan berstatus PNS. Tidak sedikit pengajar yang mengabdikan diri di pedalaman dengan status tenaga honorer baik di sekolah negeri maupun swasta dengan gaji yang minim dan sulit untuk dipercaya. Jalur lain yang sedang hangat diperbincangkan adalah seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk formasi guru. 

Tentu saja ini adalah salah satu cara menjadi guru di pedalaman meksipun tidak semua formasi penempatan selalu dipedalaman. Akan tetapi, bagi mereka yang memang memiliki motivasi atau keingan untuk mengabdi dan mencatatan kisah bagaimana menjadi guru pedalaman ini akan menjadi sebuah peluang emas. Bagaimanapun persentase tenaga pendidik yang bersedia sukarela mengabdi ditengah keterbatasan pasti jauh lebih kecil sehingga peluangnya tentu akan jauh lebih tinggi jika memilih formasi penempatan di daerah maju dengan banyaknya pesaing. 

Satu hal yang pasti, dimanapun dan dengan kondisi apapun guru mengemban tugas dan tujuan yang sama. Tidak ada yang lebih mulia antara guru yang mengajar di pedalaman dan di kota maju,  karena keduanya tetap memiliki kelebihan dan kekurangan, guru yang baik tidak akan merasa sombong ataupun merasa lebih tinggi, tetapi selalu berusaha dan berjuang yang terbaik demi anak-anak didiknya.