Festival Kreativitas Budaya Anak Tabela 2022

www.mjumani.net - Tahun ini untuk pertama kalinya Festival Kreativitas Budaya Anak Tabela (FKBAT) diselenggarakan di Kota Kasongan, Kalimantan Tengah. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 4-6 Oktober 2022 ini berpusat di area sport center Katingan yang berada di seputaran komplek perkantoran Kereng Humbang. Festival ini menggelar empat cabang lomba berbasis kearifan lokal seperti Mangaruhi (menangkap ikan dengan tangan kosong), Egrang, Mandare/ manjawet tikar dari bahan purun, dan melukis ornamen.
Festival Kreativitas Budaya Anak Tabela

Ada banyak momen yang akan memberikan kesan mendalam bagi peserta yang berasal dari 13 Kecamatan di Kabupaten Katingan. Kendati lomba-lomba ini pernah digelar pada festival-festival budaya lainnya baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, namun tetap saja masih ada banyak peserta yang merupakan siswa-siswi setingkat SLTA/ SMK ini yang sama sekali belum pernah mengikuti lomba serupa atau bahkan meski sebatas hanya melihat atau menonton secara langsung, sehingga kegiatan seperti ini pastinya memang cukup efektif untuk memperkenalkan tradisi-tradisi dan budaya daerah.

Sebagai salah satu dari 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Katingan, Petak Malai juga mendapatkan undangan untuk mengirimkan kontingennya. Oleh karena itu walaupun dengan persiapan sangat minim, 11 peserta FKBAT hasil seleksi satu-satunya SMA di kecamatan ini yaitu SMAN 1 Petak Malai berhasil ditetapan untuk menjadi perwakilan daerah dalam bersaing dimasing-masing cabang lomba. Setiap cabang lomba wajib didampingi satu pendamping, oleh karena itu jumlah kontingen dari perwakilan sekolah berjumlah 15 orang ditambah beberapa orang dari pihak kecamatan. 

Setelah kurang lebih tiga hari jeda waktu untuk mempersiapkan kelengkapan administrasi peserta dan lain-lain, tim kontingen Petak Malai berangkat pada hari Senin, 3 Oktober 2022. Momen ini juga sangat mendebarkan, karena dalam beberapa pekan terakhir intensitas hujan di wilayah ini cenderung tinggi yang berarti akan ada banyak rintangan yang siap membayangi perjalanan kali ini. 

tim kontingen petak malai
Kontingen Petak Malai FKBAT 2022
Benar saja tepat malam sebelum keberangkatan, hujan lebat mengguyur Tumbang Baraoi, titik awal keberangkatan kami. Hujan dengan cakupan area yang relatif luas secara signifikan membuat debit dua sungai yang mengapit desa ini yaitu Sungai Samba dan Sungai Baraoi melonjak dengan cepat. Kondisi ini membuat kami seolah berpacu dengan waktu, karena setiap menit yang berlalu dapat membuat nasib perjalanan semakin tidak menentu.

Setelah memastikan semua berkumpul ditempat yang disepakati yaitu di depan kantor kecamatan dan memastikan semua perbekalan lengkap termasuk konsumsi diperjalanan untuk antisipasi jika terjadi hambatan di perjalanan, rombongan akhirnya mulai bergerak sekitar pukul 09.40 menit waktu setempat. 

Benar saja, belum sampai 10 menit meninggalkan titik keberangkatan, kami sudah harus melewati rintangan pertama. Jalan desa dan jalan perusahaan HPH yang menjadi akses utama warga dengan dominasi tanah merah dan terkadang laterit akan sangat mudah menjadi becek dan berlumpur saat musim hujan apalagi jika dillintasi sejumlah kendaraan bermuatan berat.  Sebuah mobil Inova yang juga mencoba peruntungannya untuk meninggakan desa sebelum kami terperangkap di titik ruas jalan yang mengalami kerusakan. Alhasil ibarat etika yang telah menjadi tradisi, kami harus mengeluarkan mereka terlebih dahulu. Selain itu tentu saja sulit dan sangat berisiko bagi mobil kami jika tetap memaksa menerobos dengan adanya mobil lain yang menghalangi jalan. 

Lomba Mangaruhi

Lomba Mangaruhi
Lomba Mangaruhi

Ironisnya, justru setelah menarik mundur dan membebaskan  mobil yang terperangkap sebelumnya, kini malah giliran  kami yang terjebak. Sebetulnya mobil rombongan kami adalah tipe 4x4 WD, hanya saja kebetulan yang kurang tepat fungsi dobelnya sedang mengalami kendala sehingga rintangan yang sebenarnya masih tidak seberapa ini harus ditaklukan secara manual yakni dengan bantuan tenaga manusia. 


Lomba Manjawet
Lomba Mandare atau manjawet amak purun
Setelah beberapa kali upaya dan usaha gigih akhirnya perjalanan bisa kembai dilanjutkan. Selama perjalanan sesuai dugaan titik-titik yang biasa menjadi langganan banjir telah mulai tergenang. Di beberapa ruas jalan seperti yang diberi nama daerah Sungai Pilang, ketinggian air sudah selutut dan diperkirakan bahkan tidak akan dapat dilalui oleh mobil dobel sepreti Ranger atau Triton dalam hitungan waktu satu atau dua jam kedepan. 
Lomba Lukis Ornamen FKBAT
Lomba Lukis Ornamen Dayak

Meski masih ada beberapa halangan berupa ruas-ruas jalan rusak yang biasa disebut dengan "patakan', aral berikutnya yang akhirnya mampu menahan kami ada di sekitar km 25. Sebuah sungai yang melintasi ruas jalan meluap dan mencapai ketinggian sekitar sepinggang orang dewasa. Saat kami tiba, beberapa mobil sudah parkir sejak pagi atau mungkin malam hari. Kendaraan roda 4 biasa termasuk mobil pick up tidak berani mengambil resiko dan memillih untuk bertahan menunggu luapan air menyurut. Hanya beberapa mobil dobel dan truk besar yang berani dan yakin untuk melintas. 

Lomba Egrang

Juara Lomba egrang 2022
Lomba Egrang FKBAT 2022

Memastikan ketinggian air belum cukup aman, sopir rombongan memutuskan untuk bertahan setidaknya satu jam sebelum mengecek ulang ketinggian air untuk melintas. Pertimbangan ini dipilih mengingat fungsi dobel mobil yang tidak bisa digunakan. Beruntung, rombongan telah mempersiapkan diri dengan kondisi seperti ini dengan membawa bekal makanan. Tidak perlu banyak pikir, masing-masing kontingen segera mencari posisi masing-masing dan mulai mengeksekusi bekal yang disediakan karena waktu memang sudah mendekati jam makan siang.

Tidak lama berselang, seolah tuhan memahami kesulitan kami sebuah truk yang juga sedang menuju ke hilir meintas. Ide untuk meminta bantuan pun langsung muncul, dan setelah mendiskusikan beberapa teknis, mobil rombongan akhirnya memberanikan diri melintasi banjir dengan bantuan truk. Truk besar bertindak sebagai pembuka jalan sekaligus menarik dan memastikan mobil rombongan tidak akan macet ditengah banjir sebagaimana dikhawatirkan jika menerobos paksa sendirian. Dengan adanya bantuan ini, kami hanya tertahan sekitar 30 menit sebelum akhirnya bisa melanjutkan tujuan yakni kota Kasongan tempat Festival Kreativitas Budaya Anak Tabela.

Perjalanan yang biasa ditempuh kurang lebih 4-5 jam ini memakan waktu  lebih lama dari biasanya tidak hanya akibat  kendala-kendala jalan seperti banjir dan ruas jalan yang rusak, tetapi juga kendala mobil yang mengeluarkan suara berdecit nyaring. Suara tidak wajar ini diketahui berasal dari bagian yang disebut "kokel" yang berhubungan dengan fungsi dobel.

Seluruh kontingen akhirnya tiba saat sore hari di Kasongan dan langsung menuju kediaman Camat Petak Malai yang akan difungsikan sebagai "markas" kotingen selama kegiatan festival yang berlangsung hingga hari Kamis tanggal 6 Oktober 2022.

Sesuai jadwal kegiatan Teknikal Meeting (TM) dan pembukaan FKBAT  akan dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Oktober 2022.  Awalnya kami sedikit kebingungan karena tidak adanya surat edaran atau informasi papan pengumuman yang menerangkan tentang tempat pelaksanaannya. Akhirnya setelah bertanya kepada beberapa panitia barulah mendapat sedikit pencerahan bahwa tempat TM berbeda-beda untuk setiap katagori lomba namun masih di satu komplek sport center kereng humbang. Setelah berdiskusi santai mengenai aturan dan teknis lomba masing-masing, serta pencabutan nomor peserta kami kembali ke Base Camp untuk makan siang dan kembali lagi ke lokasi pembukaan tepat setelah siang hari. 

Pembukaan acara kegiatan Festival Kreativitas Budaya Anak Tabela 2022 berlangsung relatif sederhana. Setelah laporan ketua panitia, kegiatan dibuka oleh Plt Asisten I Setda Katingan Dedy Feras yang mewakili Bupati yang saat itu tidak dapat hadir, dilanjutkan dengan penyerahan piagam pemuda pelopor sebelum akhirnya acara berakhir.

Hari kedua kegiatan adalah yang paling mendebarkan bagi peserta. Ke empat cabang lomba digelar serentak dalam waktu yang bersamaan yakni tepat pukul 08.00 WIB. Lomba Egrang dan Ngaruhi adalah dua lomba yang berlangsung relatif singkat, namun untuk lomba melukis dan menjawet (mendare) masih terus berlangsung hingga pukul 14.00 WIB. Semua peserta lomba berusaha mengeluarkan kemampuan terbaiknya, dan kali ini Petak Malai hanya mampu mencatatkan namanya di katagori Egrang dengan meraih predikat juara 3. Walaupun demikian, semua tetap semangat karena telah mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman seru selama berkompetisi.Tentunya dengan harapan dapat kembali dan memberikan penampilan yang lebih maksimal dengan persiapan yang lebih matang di Festival Kreativitas Budaya Anak Tabela 2023.

Acara puncak kegiatan akhirnya dilangsungkan pada pagi Kamis, 6 Oktober 2022. Penutupan menjadi lebih khidmat karena langsung di hadiri oleh Bupati Katingan. Dalam sambutan dan arahannya orang no 1 di Bumi Penyang Hinje Simpei ini meminta pemuda pemudi untuk lebih aktif dan giat berinovasi. Ia juga menjelaskan bahwa generasi muda harus memiliki kemauan yang kuat untuk maju karena suatu saat merekalah yang akan melanjutkan pembangunan di Kabupaten tercinta ini. Sebelum kembali Bupati juga menyerahkan langsung hadiah kepada perwakilan peserta yang berhasil meraih predikat juara 1 dari katagori lomba yang diselenggarakan.  

Begitulah perjalanan kontingen Kecamatan Petak Malai mengikuti Festival Kreatifitas Budaya Anak Tabela, selamat kepada pemenang lomba jangan mudah berpuas diri dan terus asah dan kembangkan bakat dan keterampilanmu.