Kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha (I)

www.mjumani.net - Materi Prakarya dan Kewirausahaan Semester I (ganjil) untuk kelas XI Bab I membahas tentang kerajinan Bahan Lunak dan Wirausaha. Adapun gambaran singkat materi mengacu pada BSE Kurikulum 2013 yang diterbitkan oleh Kemendikbud adalah sebagai berikut :

Produk kerajinan pada awalnya bertujuan untuk membuat barangbarang fungsional, baik ditujukan untuk kepentingan keagamaan (religius) atau kebutuhan praktis dalam kehidupan manusia. Produk kerajinan tersebut berupa peninggalan pada zaman batu: artefakartefak kapak dan perkakas, pada zaman logam: nekara, moko, candrasa, kapak, bejana, hingga perhiasan seperti gelang, kalung, dan cincin. Benda-benda tersebut dipakai sebagai perhiasan, prosesi upacara ritual adat berbagai suku serta kegiatan ritual yang bersifat kepercayaan seperti penghormatan terhadap arwah nenek moyang.

Dalam perkembangan selanjutnya sejalan dengan perkembangan zaman, konsep seni kerajinan terus berkembang, pembuatan karya kerajinan yang pada awalnya untuk kepentingan fungsional, kini dalam perkembangannya mengalami pergeseran orientasi ke arah nilai keindahan (estetis).

A.      Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Produk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logam, batu, rotan dan lain-lain. Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, karet. Pembuatan produk kerajinan di setiap daerah memiliki jenis kerajinan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang adalah kerajinan keramik. Palu (Sulawesi Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan tanaman kayu hitam, kerajinan yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah), sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu. Secara umum, jenis bahan dasar produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu produk kerajinan dari bahan lunak dan produk kerajinan dari bahan keras.

1.       Pengertian Kerajinan dari Bahan Lunak

Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut:

a.       Bahan Lunak Alami

Bahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan. Contoh bahan lunak alami yang kita kenal adalah tanah liat, serat alam, dan kulit.

b.      Bahan Lunak Buatan

Bahan lunak buatan adalah bahan untuk karya kerajinan yang diolah menjadi lunak. Beragam karya kerajinan dari bahan lunak buatan dapat dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Bahan-bahan yang digunakan bisa berupa bubur kertas, gips, fiberglas, lilin, sabun, spons, dan sebagainya.

2.       Aneka Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Produk kerajinan dari bahan lunak sangat beragam, mulai dari karya kerajinan yang digunakan untuk kebutuhan fungsi pakai dan karya kerajinan untuk hiasan. Berikut ini contoh produk kerajinan dari bahan lunak:

a.   Kerajinan Tanah Liat

Kerajinan yang terbuat dari bahan tanah liat sering dikenal orang dengan kerajinan keramik. Kerajinan keramik adalah karya kerajinan yang menggunakan bahan baku dari tanah liat yang melalui proses sedemikian rupa (dipijit, butsir, pilin, pembakaran dan glasir) sehingga menghasilkan barang atau benda pakai dan benda hias yang indah. Contohnya: gerabah, vas bunga, keramik. 

Contoh Kerajinan Tanah Liat

contoh kerajinan dari tanah liat

            b.     Kerajinan Serat Alam

Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas, dompet, topi, alas meja, tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar dibuat dengan cara menganyam. 

Contoh kerajinan bahan lunak serat alam

Contoh Kerajinan Bahan Lunak Serat Alam

c.       Kerajinan Kulit

Kerajinan ini menggunakan bahan baku dari kulit yang sudah di samak, kulit mentah atau kulit sintetis. Contohnya: tas, sepatu, wayang, dompet, jaket. Kulit yang dihasilkan dari hewan seperti: sapi, kambing, kerbau, dan buaya dapat dijadikan sebagai bahan dasar kerajinan. 

contoh kerajinan bahan lunak dari kulit

Contoh kerajinan bahan lunak dari kulit

d.      Kerajinan Gips

Gips merupakan bahan mineral yang tidak larut dengan air dalam waktu yang lama jika sudah menjadi padat. Kandungan gips terdiri atas jenis zat hidrat kalsium sulfat dan beberapa mineral seperti: karbonat, borat, nitrat, dan sulfat yang dapat terlepas sehingga gips dalam proses pengerasan akan terasa panas. Prosesnya harus dicairkan dahulu jika ingin bentuk seperti yang diinginkan, harus dibuat cetakan. Jika akan diproduksi dalam jumlah banyak, harus dibuat model terlebih dahulu. Secara umum, untuk semua produk gips diperlukan cetakan. Bahan utama pembuatan cetakan adalah silicone rubber, tetapi yang paling gampang dan mudah dicari adalah plastisin atau tanah liat. Fungsi kerajinan dari gips biasanya dapat berupa hiasan dinding, mainan, dan sebagainya.

Contoh kerajinan bahan gips

Contoh Kerajinan Bahan Gibs

 

e.      Kerajinan Lilin

Pembuatan kerajinan bahan dasar lilin cukup sederhana dan mudah, dapat dilakukan oleh semua orang. Jika kita akan mengubah bentuknya menjadi benda kerajinan yang unik, tentunya perlu dicairkan dengan proses pemanasan di atas api/kompor. Berikut contoh kerajinan dari bahan lilin.

contoh kerajinan bahan lunak dari lilin

contoh kerajinan bahan lunak dari lilin

f.        Kerajinan Sabun

Kerajinan dari sabun sangat unik. Bahan yang diperlukan adalah sabun batangan. Sabun dapat diolah dengan dua cara. Pertama: mengukir sabun yang menghasilkan karya seperti: binatang, buah, dan flora ukiran. Kedua, membentuk sabun, yaitu: sabun diparut hingga menjadi bubuk, dicampur dengan sagu dan sedikit air, lalu dibuat adonan baru seperti membuat bentuk dari plastisin. Berikut contoh produk kerajinan dari bahan sabun.

Contoh kerajinan dari bahan sabun

contoh kerajinan bahan lunak dari sabun

g.       Kerajinan Bubur Kertas

Sisa-sisa kertas dapat dimanfaatkan untuk beraneka ragam karya kerajnan. Salah satu alternatif pemanfaatan sisa-sisa kertas adalah dibuat bubur kertas untuk bahan berkarya kerajinan. Proses pembuatan bubur kertas dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini.

1. Siapkan kertas bekas, misalnya kertas tisu atau kertas koran. Robek atau gunting menjadi potongan-potongan kecil (lembut).

2. Masukkan potongan kertas ke dalam baskom atau ember plastik. Kemudian, siram dengan air hangat.

3. Masukkan 1 sendok teh garam. Garam bermanfaat untuk menghindarkan kertas menjadi busuk.

4. Potongan kertas yang telah direndam dan diberi garam ini didiamkan selama 1 - 2 hari hingga menjadi lunak.

5. Dua hari kemudian atau setelah kertas menjadi lunak dan hancur, saring menggunakan kain (dapat menggunakan kain lap yang pori-porinya besar). Keempat tepi kain disatukan dan plintir. hingga air akan terpisah dari ampasnya.

6. Buang air perasan kertas. Kemudian, masukkan kembali potongan kertas-kertas yang sudah diperas airnya ke dalam wadah dan remas-remas hingga hancur. Tambahkan sedikit air ketika meremasnya.

7. Buat larutan pasta dengan mencampur 2 sendok makan tepung kanji dengan air secukupnya. Apabila pasta terasa terlalu cair, penggunaan tepung kanji dapat ditambah. Remas-remas hingga tercampur merata dan didapat adonan bubur kertas yang liat sehingga mudah untuk dibentuk. 

Contoh kerajinan dari bubur kertas

contoh kerajinan bahan lunak dari bubur kertas

3.       Fungsi Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Fungsi produk kerajinan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu fungsi karya kerajinan sebagai benda pakai dan fungsi karya kerajinan sebagai benda hias.

 a. Karya Kerajinan sebagai Benda Pakai

Karya kerajinan sebagai benda pakai meliputi segala bentuk kerajinan yang digunakan sebagai alat, wadah, atau dikenakan sebagai pelengkap busana.Sebagai benda pakai, produk karya kerajinan yang diciptakan mengutamakan fungsinya, adapun unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda pakai.

b. Karya Kerajinan sebagai Benda Hias

Karya kerajinan sebagai benda hias meliputi segala bentuk kerajinan yang dibuat dengan tujuan untuk dipajang atau digunakan sebagai hiasan atau elemen estetis. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan daripada aspek kegunaan. Berikut contoh karya kerajinan sebagai benda hias.

4.       Unsur Estetika dan Ergonomis Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Pembuatan produk kerajinan harus memperhatikan unsur estetika dan ergonomis.

a.       Unsur Estetika Unsur estetika sering kita kenal dengan istilah keindahan.

Keindahan adalah nilai-nilai estetis yang menyertai sebuah karya seni. Keindahan juga diartikan sebagai pengalaman estetis yang diperoleh ketika seseorang mencerap objek seni atau dapat pula dipahami sebagai sebuah objek yang memiliki unsur keindahan.

Nilai-nilai keindahan (estetik) atau keunikan karya seni memiliki prinsip: kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), keseimbangan (balance), dan kontras (contrast) sehingga menimbulkan perasaan haru, nyaman, nikmat, bahagia, agung, ataupun rasa senang.

b.      Unsur Ergonomis

Unsur ergonomis karya kerajinan selalu dikaitkan dengan aspek fungsi atau kegunaan. Adapun unsur ergonomis karya kerajinan adalah seperti berikut:

1. Keamanan (security) yaitu jaminan tentang keamanan orang menggunakan produk kerajinan tersebut.

2. Kenyamanan (comfortable), yaitu kenyamanan apabila produk kerajinan tersebut digunakan. Barang yang enak digunakan disebut barang terap. Produk kerajinan terapan adalah produk kerajinan yang memiliki nilai praktis yang tinggi.

3. Keluwesan (flexibility), yaitu keluwesan penggunaan. Produk kerajinan adalah produk terap/pakai, yaitu produk kerajinan yang wujudnya sesuai dengan kegunaan atau terapannya. Produk terap/pakai dipersyaratkan memberi kemudahan dan keluwesan penggunaan agar pemakai tidak mengalami kesulitan dalam penggunaannya.

5.       Motif Ragam Hias pada Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Indonesia sangat kaya dengan keragaman produk kerajinan dengan berbagai macam ragam hias yang tersebar diseluruh tanah air. Ragam hias Nusantara pada umumnya memiliki muatan nilai tradisi dengan kekhasan dan keragamannya masing-masing. Di samping perbedaan-perbedaan terdapat pula persamaan-persamaannya, misalnya jenis, bentuk, motif hias, pola susunan, pewarnaan, bahkan nilai simbolisnya. Berbagai motif ragam hias yang dapat digunakan untuk menghias karya kerajinan antara lain seperti berikut.

a.       Motif Realis

Motif realis ialah motif yang dibuat berdasarkan bentuk-bentuk nyata yang ada di alam sekitar seperti bentuk tumbuh-tumbuhan, bentuk hewan atau binatang, bentuk batu-batuan, bentuk awan, matahari, bintang, bentuk pemandangan alam.

contoh motif realis

contoh motif realis


b.      Motif Geometris

Motif geometris ialah motif yang mempunyai bentuk teratur dan dapat diukur menggunakan alat ukur. Contoh: bentuk segi empat, segitiga, lingkaran, kerucut, dan silinder. Motif geometris merupakan motif tertua dalam ragam hias karena sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Motif geometris berkembang dari bentuk titik, garis, atau bidang yang berulang dari yang sederhana sampai dengan pola yang rumit. Hampir di seluruh wilayah Nusantara ditemukan motif ini. Motif hias geometris antara lain meander, pilin, lereng, banji, kawung, jlamprang, dan tumpal.

contoh motif geometris

contoh motif geometris

c.       Motif Dekoratif

Pengertian dekoratif adalah menggambar dengan tujuan mengolah suatu permukaan benda menjadi lebih indah. Gambar dekoratif berupa gambar hiasan yang perwujudannya tampak rata, kesan ruang jarak jauh dekat atau gelap terang tidak terlalu ditonjolkan. Untuk memperoleh objek gambar dekoratif, perlu dilakukan deformasi atau penstiliran alami. Bentuk-bentuk objek di alam disederhanakan dan digayakan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Misalnya, bunga, hewan, tumbuhan yang digayakan. Kesan tentang bunga, hewan, tumbuhan harus masih ada pada motif itu.

contoh motif dekoratif

contoh motif dekoratif

d.      Motif Abstrak

Motif abstrak merupakan motif yang tidak dikenali kembali objek asal yang digambarkan atau memang benar-benar abstrak karena tidak menggambarkan objek-objek yang terdapat di alam maupun objek khayalan gubahan objek alam serta tidak menggunakan unsur tulisan yang terbaca. Motif abstrak di sini menggunakan bentuk yang lebih bebas, bukan geometris.

contoh motif abstrak

 

contoh motif abstrak

6.      Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari Bahan Lunak

Ada beberapa teknik pembuatan produk kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir.

a. Membentuk

Teknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut.

1)      Teknik Coil (Lilit Pilin)

Cara pembentukan dengan tangan langsung seperti coil, lempengan atau pijat jari merupakan teknik pembentukan tanah liat yang bebas untuk membuat bentuk-bentuk yang diinginkan. Bentuknya tidak selalu simetris. Teknik ini sering dipakai oleh para seniman dan perajin keramik.

2)      Teknik Putar

Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong dan guci.

3)      Teknik Cetak

Ada dua teknik pembentukan karya kerajinan dari bahan lunak yaitu: sekali cetak (cire verdue), dan cetak berulang. Teknik sekali cetak ialah teknik cetak yang menghasilkan sekali cetakan dan tidak dapat diperbanyak. Teknik cetak berulang (bi valve), ialah teknik mencetak yang dapat memproduksi karya dengan jumlah yang banyak dengan bentuk dan ukuran yang sama. Bahan cetakan yang biasa dipakai adalah gips, seperti untuk cetakan berongga, cetakan padat, cetakan jigger maupun cetakan untuk dekorasi tempel. Cara ini digunakan pada pabrik-pabrik keramik dengan produksi massal, seperti alat alat rumah tangga: piring, cangkir, mangkok, dan gelas.

b. Menganyam

Teknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas.

c. Menenun

Teknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa.

d. Membordir

Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam.

e. Mengukir

Teknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin.

Belajar Memelihara Ikan Cupang

www.mjumani.net - Cara merawat ikan cupang bagi pemula mungkin dapat ditemukan diberbagai media  online seperti blog atau video youtube maupun media cetak dari majalah, buku bahkan surat kabar, akan tetapi pada prakteknya tips memelihara ikan cupang yang sudah dibeberkan tersebut kadang tidak sesimpel yang dituliskan. 

Cara memelihara ikan cupang bagi pemula

Beberapa waktu lalu aku mendapat hadiah sepasang ikan cupang dari seorang teman. Walaupun sudah disebutkan jenisnya, namun sekarang sudah lupa apakah ini jenis Betta imbelis, Betta smaragdina, mahachai betta atau jenis lainnya karena benar-benar awam dan masih sangat pemula dalam mengenal ikan yang dalam bahasa Banjar kami sebut "Kalatau" tersebut.

Satu-satunya yang menjadi fokus perhatian ku saat menerima pemberian ini adalah bagaimana cara merawat agar ikan cupang tidak mati. Walaupun sebenarnya hadiah ini sejujurnya untuk putri ku Aprilia Nur Aisyah namun sebagai orang tua wajib untuk tahu dan tentunya akan menyampaikan dan mengajarkannya kepada si empunya. 

Dalam beberapa kesempatan browsing dan ngobrol tentang ikan hias termasuk ikan cupang, sebenarnya gambaran tentang hewan aquatik ini sudah cukup mewakili misalnya sesuatu yang malah belum pernah terpikirkan bagaimana membuat warna ikan cupang terlihat lebih cerah ternyata bisa menggunakan daun ketapang (Terminalia catappa). 

Meskipun demikian meminta wejangan dan tutorial langsung dari pemiliknya yang sudah sukses berternak ikan cupang rasanya lebih afdol. Aprilia mendapatkan sepasang ikan cupang, yang jantan berekor relatif panjang dan berwarna merah cerah, sedangkan yang betina warnanya tidak solid terdiri dari semacam totol biru, ungu atau coklat kehitaman dengan ekor yang lebih pendek. Ada beberapa pertanyaan yang tidak lupa kami ajukan misalnya sebagai berikut : 

Air yang bagus untuk ikan cupang, apakah cukup air ledeng ? 

Ternyata air ledeng atau air PDAM pun bisa digunakan  namun akan lebih baik jika air ini didiamkan terlebih dahulu setidaknya 1 x24 jam sebelum digunakan untuk air akuarium atau media ikan.

Bagaimana cara menetaskan telur ikan cupang ?

Sepasang ikan yang dikasih sudah memasuki usia reproduksi, bahkan tampak jelas betina sudah mengandung telur. Maka sudah bisa dilakukan proses pengenalan pra kawin. Caranya letakan ikan betina dalam tempat terpisah yang transparan bisa berupa toples, akuarium kecil atau yang lainnya, kemudian betina dan tempatnya ini dimasukan ke dalam wadah di mana ada pejantan. Wadah ini sebaiknya disipkan khusus seperti baskom kecil atau yang lainnya, dengan air yang tidak terlalu dalam atau dangkal. Setelah satu atau dua hari pejantan akan membuat sarang berupa gelembung-gelembung kecil, jika sudah siap barulah lepaskan ikan betina untuk proses perkawinan. Proses ini mungkin memerlukan waktu sekitar 1x24 jam agar semua telur selesai dibuahi seluruhnya oleh si jantan. Jika sudah, maka betina bisa diambil kembali dan dipisahkan, telur-telur akan menetas dan anak-anak ikan cupang dijaga oleh pejantan sampai cukup mandiri. 

Apa makanan anak ikan cupang yang baru menetas ? 

Ketika ikan ini sampai dirumah, kami lupa menanyakan satu hal yang sangat penting yaitu bagaimana nasib anak ikan cupang setelah 7 hari. Kami hanya bertanya bagaimana makanan ikan setelah telur menetas. Ikan cupang yang baru menetas masih memiliki cadangan makanan sampai berumur kira-kira 7 hari, namun bagaimana setelah cadangan makanannya habis ?. Untuk menjawab rasa penasaran kami kembali bertanya setelah beberapa hari. Ternyata anak-anak ikan ini dapat diberi makan jentik nyamuk berukuran kecil atau serangga air yang kami sebut "kutu banyu". Tidak hanya dapat memecahkan misteri makanan bayi cupang kami juga mendapat tambahan 2 pasang atau empat ekor ikan cupang seperti gambar di atas. Eitsss.. sebenarnya ini bukan kebetulan, tetapi memang aku berencana membeli sepasang lagi untuk di bawa ke tempat kerja, ya hitung-hitung untuk menghibur hati ketika tubuh mungkin terasa lelah sehabis beraktivitas. Tapi, sekali lagi sepasang ikan tersebut di kasih cuma-cuma alias gratisss. 

Saat tulisan ini dibuat, ke empat ikan cupang tersebut sudah menempul lebih dari 300 km perjalanan darat. Sempat khawatir takut ikan ini tidak mampu bertahan karena hanya di masukan kedalam kantong plastik yang relatif tidak terlalu besar. Tapi ternyata setelah 7 jam perjalanan ikan ini terlihat cukup fit, dan karena perjalanan harus transit di losmen, plastik wadah ikan saya buka untuk memberikan tambahan suplai oksigen dan memberinya makan.  Sejauh ini tidak ada masalah, karena semua masih mau makan, tadinya cemas ikan ini stres dan biasanya jika demikian ia tidak akan selera makan. 

Oke, semoga perjalanan selanjutnya juga bisa berjalan lancar  dan kami ber lima selamat sampai tujuan tidak kurang satu apapun, jika ada kesempatan cerita perjalanan dan nasib ikan ini akan disambung kembali di sini, jadi boleh mampir lagi di lain waktu, terimakasih sudah membaca. Tetap jaga kesehatan dan kebahagiaan tidak hanya kita dan orang-orang disekitar kita tetapi juga hewan-hewan peliharaan kita. Jangan lepas liarkan ikan atau hewan peliharaan sembarangan karena selain tidak berperi kehewananan itu dapat berpotensi mengancam kelestarian hewan-hewan lokal dan lingkungan. 

Materi Biologi XII Semester 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

www.mjumani.net - Untuk membantu proses belajar di rumah silahkan download atau save as ringkasan  materi Biologi Kelas XII Semester 1 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan berikut. 

ringkasan materi biologi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 Perkecambahan Biji

Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang bersifat kuantitatif dan irreversible (tidak dapat kembali). Pertambahan ukuran yang dimaksud jumlah, massa, dan volume sel, misalnya batang tanaman kacang panjang saat berumur 7 hari memiliki panjang 10 cm, kemudian menjadi 15 cm setelah 10 hari.  Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan atau kesempurnaan bentuk, misalnya buah tomat yang sebelumnya mentah akan menjadi matang setelah beberapa waktu

1. Struktur Biji

Biji adalah alat reproduksi, penyebaran, dan kelangsungan hidup suatu tumbuhan. Selain itu, bagi tumbuhan berbiji, biji merupakan awal dari kehidupan tumbuhan baru di luar induknya. 

Jika biji tanaman dikotil seperti kacangkacangan, kamu belah menjadi dua, kamu akan mendapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula, hipokotil, radikula, kotiledon dan embrio.

Sedangkan, struktur biji tanaman monokotil, misalnya jagung terdiri atas koleoptil, plumula, radikula, koleoriza, skutelum dan endosperma.

Bagian-bagian biji tersebut mempunyai fungsi masingmasing untuk pertumbuhan tanaman. Pada biji tanaman dikotil maupun monokotil, plumula merupakan poros embrio yang tumbuh ke atas yang selanjutnya akan tumbuh menjadi daun pertama, sedangkan radikula adalah poros embrio yang tumbuh ke bawah dan akan menjadi akar primer. Pada tanaman monokotil, misalnya jagung, kotiledon mengalami modifikasi menjadi skutelum dan koleoptil. Skutelum berfungsi sebagai alat penyerap makanan yang terdapat di dalam endosperma, sedangkan koleoptil berfungsi melindungi plumula. Selain itu, pada jagung juga terdapat koleoriza yang berfungsi melindungi radikula.

2. Perkecambahan

Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman baru. Biji akan berkecambah jika berada dalam lingkungan yang sesuai. Proses perkecambahan ini memerlukan suhu yang cocok, banyaknya air yang memadai, persediaan oksigen yang cukup, kelembapan, dan cahaya. Struktur biji yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil akan menghasilkan struktur kecambah yang berbeda pula. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula, koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama. 

Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epigeal dan hipogeal.

a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas.

b. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.

3. Fisiologi Perkecambahan

Untuk memulai kehidupannya, biji harus berkecambah menjadi tanaman baru. Perkecambahan biji dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula memanjang atau muncul melewati kulit.

 Perkecambahan biji dapat dibagi menjadi 4 tahap, yaitu: a) Hidrasi atau imbibisi; selama kedua periode tersebut, air masuk ke dalam embrio dan membasahi protein dan koloid lain.

b) Pembentukan atau pengaktifan enzim yang menyebabkan peningkatan aktivitas metabolik.

c) Pemanjangan sel radikula, diikuti munculnya radikula dari kulit biji.

d) Pertumbuhan kecambah selanjutnya adalah pertumbuhan primer.

4. Pertumbuhan Primer 

Setelah proses perkecambahan, tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih lanjut. Tumbuhan akan membentuk akar, batang, dan daun. Ujung batang dan ujung akar akan tumbuh memanjang karena adanya aktivitas sel-sel meristematis. Proses ini disebut pertumbuhan primer. Sel-sel meristem dapat juga berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.

Daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar dapat dibedakan menjadi 3 daerah, yaitu:

a) Daerah pembelahan terdapat pada ujung akar.

Sel-sel meristem di daerah ini akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan struktur akar pertama.

b) Daerah pemanjangan terletak setelah daerah pembelahan. Pada daerah ini, sel-sel mengalami pembesaran dan pemanjangan. 

c) Daerah diferensiasi. Daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang memiliki struktur dan fungsi khusus.

5. Pertumbuhan Sekunder

Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang sel selnya aktif membelah. Pada tumbuhan dikotil, jaringan xilem dan floem primer terdapat pada batang dan akar yang hidup selama periode yang relatif pendek. Kemudian, fungsinya diambil alih oleh jaringan pembuluh sekunder yang dihasilkan oleh kambium yang aktif membelah.

Pertumbuhan kambium ke arah luar membentuk floem sekunder, dan ke arah dalam membentuk xilem sekunder sehingga batang tumbuhan bertambah besar. Aktivitas kambium yang membentuk xilem dan floem sekunder ini disebut pertumbuhan sekunder. Semua jaringan yang ada di sebelah dalam kambium disebut kayu, sedangkan di sebelah luar kambium disebut kulit atau papagan.

Gambar Lingkaran tahun Pohon

lingkar tahun pada batang

Pembentukan xilem dan floem sekunder pada batang terjadi karena aktivitas kambium yang dipengaruhi oleh musim. Jika kondisi lingkungan kurang menguntungkan, maka aktivitas kambium menjadi rendah sehingga xilem dan floem sekunder yang dihasilkan sedikit. Namun sebaliknya, pada musim hujan, aktivitas kambium ini akan meningkat. Perbedaan aktivitas kambium akan menghasilkan jejak pada batang yang disebut lingkaran tahun.

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar tumbuhan.

Faktor dalam adalah semua faktor yang terdapat dalam tubuh tumbuhan antara lain faktor genetik yang terdapat di dalam gen dan hormon. Gen berfungsi mengatur sintesis enzim untuk mengendalikan proses kimia dalam sel. Hal ini yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, hormon merupakan senyawa organik tumbuhan yang mampu menimbulkan respon fisiologi pada tumbuhan.

Faktor luar tumbuhan yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu faktor lingkungan berupa cahaya, suhu, oksigen dan kelembapan. 

a. Hormon 

Hormon tumbuhan adalah suatu senyawa organik yang disintesis di salah satu bagian tumbuhan dan dipindahkan ke bagian yang lain, pada konsentrasi yang sangat rendah mampu menimbulkan respon fisiologis. Hormon mempengaruhi respon pada bagian tumbuhan, seperti pertumbuhan akar, batang, pucuk, dan pembungaan. Respon tersebut tergantung pada spesies, bagian tumbuhan, fase perkembangan, konsentrasi hormon, interaksi antar hormon, dan berbagai faktor lingkungan.

Terdapat lima hormon tumbuhan yang dikenal, yaitu auksin, giberelin, sitokinin, gas etilen, dan asam absisat (ABA). 

1. Auksin

Istilah auksin pertama kali digunakan oleh Frits Went yang menemukan bahwa suatu senyawa menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah cahaya. Pembengkokan koleoptil yang terjadi akibat terpacunya pemanjangan sel pada sisi yang ditempeli potongan agar yang mengandung auksin. Auksin yang ditemukan Went kini diketahui sebagai asam indol asetat (IAA). Selain IAA, tumbuhan mengandung tiga senyawa lain yang dianggap sebagai hormon auksin, yaitu 4-kloro indolasetat (4 kloro IAA) yang ditemukan pada biji muda jenis kacang-kacangan, asam fenil asetat (PAA) yang ditemui pada banyak jenis tumbuhan, dan asam indolbutirat (IBA) yang ditemukan pada daun jagung dan berbagai jenis tumbuhan dikotil.

Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan tumbuhan di antaranya adalah:

1) Perkembangan buah

Pada waktu biji matang berkembang, biji mengeluarkan auksin ke bagian-bagian bunga sehingga merangsang pembentukan buah. Dengan demikian, pemberian auksin pada bunga yang tidak diserbuki akan merangsang perkembangan buah tanpa biji. Hal ini disebut partenokarpi.

2) Dominansi apikal

Dominansi apikal adalah pertumbuhan ujung pucuk suatu tumbuhan yang menghambat perkembangan kuncup lateral di batang sebelah bawah. Dominansi apikal merupakan akibat dari transpor auksin ke bawah yang dibuat di dalam meristem apikal.

3) Absisi

Daun muda dan buah muda membentuk auksin, agar keduanya tetap kuat menempel pada batang. Tetapi, bila pembentukan auksin berkurang, selapis sel khusus terbentuk di pangkal tangkai daun dan buah sehingga daun dan buah gugur.

4) Pembentukan akar adventif

Auksin merangsang pembentukan akar liar yang tumbuh dari batang atau daun pada banyak spesies.

2. Giberelin

Giberelin pertama kali ditemukan di Jepang pada 1930 dari kajian terhadap tanaman padi yang sakit. Padi yang terserang jamur Gibberella fujikuroi tersebut tumbuh terlalu tinggi. Para ilmuwan Jepang mengisolasi zat dari biakan jamur tersebut. Zat ini dinamakan giberelin. Bentuk-bentuk giberelin diantaranya adalah GA3, GA1, GA4, GA5, GA19, GA20, GA37, dan GA38. Giberelin diproduksi oleh jamur dan tumbuhan tinggi.

Giberelin disintesis di hampir semua bagian tanaman, seperti biji, daun muda, dan akar. Giberelin memiliki beberapa peranan, antara lain:

1) Memacu perpanjangan secara abnormal batang utuh.

2) Perkecambahan biji dan mobilisasi cadangan makanan dari endosperm untuk pertumbuhan embrio.

3) Perkembangan bunga dan buah.

4) Menghilangkan sifat kerdil secara genetik pada tumbuhan.

5) Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel.

3. Sitokinin

Kinetin merupakan sitokinin sintetik yang pertama ditemukan oleh Carlos Miller pada ikan kering. Setelah itu ditemukan senyawa sitokinin yang lain dalam endosperma cair jagung, yaitu zeatin. Sitokinin sintetik lainnya adalah BAP (6-benzilaminopurin) dan 2-ip. Sitokinin mempunyai beberapa fungsi, antara lain: 

1) Memacu pembelahan sel dalam jaringan meristematik.

2) Merangsang diferensiasi sel-sel yang dihasilkan dalam meristem.

3) Mendorong pertumbuhan tunas samping dan perluasan daun.

4) Menunda penuaan daun.

5) Merangsang pembentukan pucuk dan mampu memecah masa istirahat biji (breaking dormancy).

4. Gas etilen

Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-kloroetifosfonat). Etilen sintetik ini sering di

gunakan para pedagang untuk mempercepat pemasakan buah. 

Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji, menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang

kecambah.

5. Asam absisat (ABA)

Asam absisat (ABA) merupakan penghambat (inhibitor) dalam kegiatan tumbuhan. Hormon ini dibentuk pada daundaun dewasa. Asam absisat mempunyai peran fisiologis diantaranya adalah:

1) Mempercepat absisi bagian tumbuhan yang menua, seperti daun, buah dan dormansi tunas.

2) Menginduksi pengangkutan fotosintesis ke biji yang sedang berkembang dan mendorong sintesis 

  protein simpanan.

3) Mengatur penutupan dan pembukaan stomata terutama pada saat cekaman air.

B. Faktor Lingkungan 

Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, antara lain: cahaya, air, mineral, kelembapan, suhu, dan gaya gravitasi. 

a. Nutrisi dan Air

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini harus tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang, antara satu dengan yang lain. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur yang dibutuhkan oleh tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-zat organik (C, H, O, dan N) dan garam anorganik (Fe2+. Ca2+, dan lain-lain).

Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Unsur yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar disebut unsur makro. Contohnya: C, H, O, N, P, K, S, dan asam nukleat. Sedangkan, unsur mikro adalah unsur-unsur yang

dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Contohnya: Cl, Mn, Fe, Cu, Zn, B, dan Mo.

Pertumbuhan tanaman akan terganggu jika salah satu unsur yang dibutuhkan tidak terpenuhi. Misalnya, kurangnya unsur nitrogen dan fosfor pada tanaman menyebabkan tanaman menjadi kerdil. Kekurangan magnesium dan kalsium menyebabkan tanaman mengalami klorosis (daun berwarna pucat).

Pemenuhan kebutuhan unsur tumbuhan diperoleh melalui penyerapan oleh akar dari tanah bersamaan dengan penyerapan air. Air dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis, tekanan turgor sel, mempertahankan suhu tubuh tumbuhan, transportasi, dan medium reaksi enzimatis. Penemuan zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan menyebabkan manusia mengembangkan suatu cara penanaman tumbuhan dengan memberikan nutrisi yang tepat bagi tumbuhan. Contoh aplikasinya adalah kultur jaringan dan hidroponik. Kultur jaringan membudidayakan suatu jaringan tanaman menjadi tanaman kecil yang mempunyai sifat seperti induknya. Media tanam kultur jaringan berupa larutan atau padatan yang kaya nutrisi untuk tumbuh tanaman. Kultur jaringan ini dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Sedangkan, hidroponik adalah metode penanaman dengan menggunakan air kaya nutrisi sebagai media tanam

b. Cahaya

Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. Cahaya mempengaruhi pembentukan klorofil, fotosintesis, fototropisme, dan fotoperiodisme. Efek cahaya meningkatkan kerja enzim untuk memproduksi zat metabolik untuk pembentukan klorofil. 

Sedangkan, pada proses fotosintesis, intensitas cahayamempengaruhi laju fotosintesis saat berlangsung reaksi terang. Jadi cahaya secara tidak langsung mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena hasil fotosintesis berupa karbohidrat digunakan untuk pembentukan organ-organ tumbuhan.

Perkembangan struktur tumbuhan juga dipengaruhi oleh cahaya (fotomorfogenesis). Efek fotomorfogenesis ini dapat dengan mudah diketahui dengan cara membandingkan kecambah yang tumbuh di tempat terang dengan kecambah dari tempat gelap. Kecambah yang tumbuh di tempat gelap

akan mengalami etiolasi atau kecambah tampak pucat dan lemah karena produksi klorofil terhambat oleh kurangnya cahaya. Sedangkan, pada kecambah yang tumbuh di tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya.

1) Fototropisme

Percobaan N Cholodny dan Frits went menerangkan bahwa pada ujung koleoptil tanaman, pemanjangan sel yang lebih cepat terjadi di sisi yang teduh daripada sisi yang terkena cahaya. Sehingga, koleoptil membelok ke arah datangnya cahaya. Hal ini terjadi, karena hormon auksin yang berguna untuk pemanjangan sel berpindah dari sisi tersinari ke sisi terlindung. Banyak jenis tumbuhan mampu melacak matahari, dalam hal ini lembar datar daun selalu hampir tegak lurus terhadap matahari sepanjang hari. Kejadian tersebut dinamakan diafototropisme. Fototropisme ini terjadi pada famili Malvaceae.

2) Fotoperiodisme

Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses pembungaan. Lama siang hari di daerah tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat mencapai 16 - 20 jam. Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme.

Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies tertentu biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang berbunga bersamaan ini sangat menguntungkan, karena memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang. Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: 

a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari.

b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 - 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau.

c) Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu.

d) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas.

c. Oksigen

Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan.

d. Suhu udara

Pertumbuhan dipengaruhi oleh kerja enzim dalam tumbuhan. Sedangkan, kerja enzim dipengaruhi oleh suhu. Dengan demikian, pertumbuhan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap spesies atau varietas mempunyai suhu minimum, rentang suhu optimum, dan suhu maksimum. Di bawah suhu minimum ini tumbuhan tidak dapat tumbuh, pada rentang suhu optimum, laju tumbuhnya paling tinggi, dan di atas suhu maksimum, tumbuhan tidak tumbuh atau bahkan mati.

e. Kelembapan 

Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Untuk menguji ingatan dan pengetahuan mu jawablah soal-soal latihan berikut dengan singkat dan jelas!


Latihan Soal 

1. Tuliskanlah tiga daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar menurut aktivitasnya.

2. Jelaskan bagaimana terbentuknya lingkaran tahun pada batang dikotil. 

3. Jelaskan mengenai fototropisme tumbuhan. 

4. Tuliskanlah empat jenis tumbuhan berdasarkan pengaruh lamanya siang. 

5. Jelaskan penggolongan nutrien tumbuhan berdasarkan kebutuhannya.

Melacak Reptil dan Amfibi Tahura Sultan Adam

www.mjumani.net - Istilah Herpetofauna mungkin masih terdengar asing bagi sebagian masyarakat. Saya sendiri baru memahami pengertian istilah tersebut setelah mendengar kata ini beberapa kali. Berdasarkan penelusuran di google, definisi Herpetofauna adalah kelompok hewan dari kelas reptil dan amfibi (Das, 1997). Pada saat ini keberadaan herpetofauna masih dianggap kurang penting jika dibandingkan dengan kelas Mamalia dan Aves (Farikhin et. al., 2012).

Hylarana picturata
Hylarana picturata

Namun, kita tetap harus ingat, sebagai bagian dari ekosistem, setiap fauna tentu memiliki peran masing-masing yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Karena setiap mereka telah menempati posisinya di jaring-jaring makanan. Kehilangan salah satu dari mereka akan berdampak pada terganggunya kestabilan ekosistem.

Leptobrachium sp
Leptobrachium sp

Beberapa hari yang lalu, saya mendapatkan kesempatan ikut serta dalam observasi herpetofauna bersama tim dari Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) ke Taman Hutan Raya Sultan Adam, Kalimantan Selatan. Observasi yang lebih memfokuskan kepada kelompok amfibi terutama spesies katak dan kodok itu memberikan wawasan dan pengalaman baru yang sangat mengesankan. 

Sejauh yang saya ingat, dalam beberapa tahun terakhir paling tidak ada enam kali saya berkunjung ke kawasan tahura yang juga dibuka sebagai objek ekowisata dan hutan pendidikan ini. Namun tidak pernah terbetik untuk ingin tahu seberapa luar biasanya kawasan konservasi ini menyimpan kekayaan fauna jenis amfibi terutama jenis katak dan kodok. 

Kegiatan ini telah membuka mata dan rasa bangga akan kekayaan biodiversitas negeri ini. Sekaligus memberikan pencerahan karena selama ini kita mungkin terlalu "merendahkan" bangsa sendiri dan terpaku pada kehebatan bangsa lain.  Padahal kenyataannya justru terbalik, di luar sana negara-negara begitu "ngiler" melihat kekayaan alam Indonesia tidak terkecuali Keanekaragaman flora dan faunannya. 

Contoh kecil dari pernyataan saya tersebut adalah, tahukah kamu kalau salah satu katak terkecil di dunia ada di Tahura ini. Spesies katak bernama Microhyla borneenis ini hanya berukuran sekitar 10,6 mm -12,8 mm. Katak jenis lain yang juga berukuran mini adalah Chaperina fusca yang berukuran 18-21 mm untuk jantan dan 20-26 mm untuk betinanya. Tidak hanya yang berukuran mini, jenis katak raksasa dari genus Limnocetes juga ada di kawasan ini, jenis katak raksasa seperti yang baru-baru ini ditemukan di Enrekang tersebut dapat mencapai bobot 1,5 kg. 

Tentu saja upaya melacak keberadaan jenis-jenis katak dan kodok tersebut tidak mudah. Seperti kegiatan herping kami beberapa waktu yang lalu misalnya, hujan yang mengguyur lokasi semenjak kami tiba tidak hanya harus membuat kami berjuang menahan dinginnya udara tetapi juga harus sanggup menelusuri lantai hutan yang licin, dan dengan berbagai resiko lainnya. 

Karena itulah, sebagai salah satu negara dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, kita sebagai warga negara Indonesia harus berbangga dan sudah saatnya menaruh perhatian lebih terhadap kekayaan alam flora dan fauna yang tak ternilai harganya, minimal dengan menjaga lingkungan seperti mengurangi penggunaan sampah plastik, tidak melakukan vandalisme dan aktivitas lainnya yang dapat merusak alam khususnya habitat satwa. 

Indonesia memiliki sekitar 7,3 persen dari total jumlah reptil yang ada di dunia atau sekitar 511 jenis, dan 150 nya adalah endemik. Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara ke empat yang memiliki kekayaan fauna reptil di antara seluruh negara di dunia. 

Keanekaragaman jenis ampfibi Indonesia pun sangat luar biasa, setidaknya ada 270 jenis amfibi yang sudah tercatat dan 100 diantaranya bersifat endemis, yang menjadikan Indonesia sebagai negara peringkat ke enam dunia di bidang keanekaragaman jenis amfibi.

Sayangnya meski Indonesia memiliki keanekaragaman herpetofauna yang luar biasa, perhatian terhadapnya masih sangat minim. Tidak banyak lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah yang secara intensif melakukan eksplorasi dan identifikasi dan mempublikasinyannya kepada masyarakat umum sehingga banyak kawasan menjadi habitat hewan ini rusak baik karena faktor ketidak tahuan maupun kesengajaan, karena kurangnya pemahaman masyarakat akan sama pentingnya hewan-hewan tersebut bagi ekosistem. 


Horeee, Aku Lulus UTN !

www.mjumani.net - Pagi ini hujan dari subuh masih menyisakan rintik-rintik, ingin rasanya menambah beberapa menit lagi tempat tidur. Tapi, sedari tadi handphone ku berulang kali bergetar, isyarat ada sederet notifikasi WA yang menunggu untuk dibaca. Aku memang terbiasa menyeting ponsel hanya getar, menjadi orang pelupa adalah salah satu sebabnya. Masih lekat rasanya di ingatan ketika aku dipermalukan yang namanya nada dering. Kala itu aku menonton acara syuting live acara talkshow interaktif. Ruang pengambilan "gambar" itu sangat sempit, rasanya  tak jauh lebih luas dari ruang tengah rumahku. Penanggung jawab acara telah memperingatkan sebelum masuk untuk menonaktifkan nada dering, sebelum acara live di mulai. Aku mengambil gawaiku, lalu menyentuh menu pengaturan nada dering dan menyetingya off. Namun apa hendak dikata, hari itu entah kesialan dari mana yang menghinggapi, sehingga aku ibarat mencoreng arang dimuka sendiri. Ya. Sejak itulah HP ku lebih banyak silent. Bukankah juga ada pepatah mengatakan bahwa "Diam itu emas",?.

PLPG 2017
Bersama teman seangkatan PLPG 2017 
Aku membuka kunci lalu menggeser-geser "layar", membaca beberapa notifikasi. Umumnya adalah notifikasi grup. Ada beberapa grup yang aku ikuti, mulai dari grup alumni sekolah dan teman semasa kuliah, grup para penulis (walaupun rasanya malu, karena belum ada satu buku pun yang di tulis), bahkan grup-grup yang mungkin bagi sebagian orang tidak terlalu penting, misalnya grup teman satu aliansi game online atau grup sehobi. Di antara grup tersebut salah satunya adalah grup alumni PLPG 2017. Grup yang anggotanya memang tidak banyak, tetapi mereka adalah orang-orang istimewa. Orang-orang cerdas dengan pengetahuan yang luar biasa. Ketika pertama kali bertemu, aku minder luar biasa. Beruntung, tidak hanya memiliki intelektualitas, mereka juga memiliki pribadi yang rendah hati dan bersahabat. 

Meski tidak menampakan, sesungguhnya aku juga merasakan sedikit kegelisahan. Kegelisahan tentang apa yang ramai mereka perbincangkan di grup, "Kelulusan UTN". Aku memahami betul, tidak hanya semata karena perjuangannya untuk melewatinya, tetapi ada banyak hal yang membuat banyak guru rela mengorbankan banyak hal untuk meraihnya. Aku tidak ingin mengesampingkan perjuangan angkatan lain dalam menyelesaikan "misi" ini, tetapi cerita menyayat hati (maaf di lebaykan sedikit) juga pasti ada di angkatan kami. Mulai dari serangan monster tikus, antrian air mandi, hingga kehilangan gadget kesayangan. Memang terdengar seperti sebuah keranjang penderitaan, tetapi seorang teman pernah berkata, tanpa penderitaan semua akan mudah terlupakan. Dia percaya jika sesuatu itu di gapai dengan mudah, maka ia akan hilang dengan mudah pula.  Sesuatu yang di lalui dengan pahit akan melahirkan cerita yang sengit. Entah mengapa aku merasa ada benarnya, hanya saja cerita sengit itu baru akan terasa setelah semua di lalui.

Sejauh yang ku tahu, sejak diberlakukan program sertifikasi pada tahun 2005. Para pendidik seperti mendapat angin segar, mereka mulai memiliki harapan bahwa pekerjaan yang kini disebut-sebut sebagai salah satu profesi yang mulia ini mulai dihargai. Walaupun pada kenyataannya, harapan itu tidak sepenuhnya nyata. Hanya ada sebagian kecil, dan itupun penuh lika-liku. Namun demikian, kita tentu percaya. Bahwa pemerintah, kementrian-kementriannya tidaklah tutup mata. Kita juga hendaknya percaya bahwa, mereka telah memikirkan banyak cara agar semua guru sejahtera. Semoga!.

Sebuah link yang dishare  pak Arief, menjadi fokus perhatian ku. Pa Arief adalah salah satu orang hebat yang aku temui selama di pelatihan. Tidak hanya berwawasan luas, Ia juga tangkas dan peduli. "Ketua kelas" kami itu sangat ringan tangan. Kawan-kawan pun mengenalnya sebagai pribadi yang menghargai waktu, ia selalu datang lebih awal. Sungguh pribadi yang sangat pantas menjadi seorang leader. 

Pengumuman Hasil UTN


Saat pulang kampung seperti sekarang, aku seperti bermanja pada dunia gadget dan internet. Aku menganggapnya sebuah anugerah, yang hanya bisa ku nikmati beberapa kali dalam setahun. Setidaknya sejak empat tahun terakhir, ketika aku memasuki babak "Jumanji" dalam kehidupanku. Jauh dan terasing, tidak hanya menciptakan jarak tetapi juga menjadi pemisah ruang dan waktu bagi kehidupanku sebelumnya. Namun selalu mengatakan, bahwa aku menikmatinya. 

Dari link yang dibagikan kawan luar biasaku itu, aku menuju sebuah laman web. Laman itu sangat sederhana, latarnya hanya putih, hanya ada dua kolom input, yang pertama untuk memasukan nomor NUPT dan yang kedua untuk memasukan data nomor peserta. Di bagian atas kolom input tersebut terdapat tulisan besar "Hasil UTN Kemendikbud dan Kemenag Tahun 2017 (peserta PLPG tahun 2017 atau tahun 2016 yang mengulang) Informasi Kelulusan Universitas Negeri Malang, Universitas Palangkaraya, dan Universitas Borneo Tarakan Hanya Melalui Website Ini (http://psg15.um.ac.id/pengumuman)."

Aku meraih tas berkas yang berada tak jauh, merogoh selembar kertas kecil bertuliskan "kartu perserta Ujian Tulis Nasional 2017". Jari-jemariku mulai lincah menyentuh angka demi angka, memasukan data yang diperlukan, NUPT dan Nomor Peserta. lalu mengklik "lanjutkan". Aku merasakan waktu terasa melambat, membiarkan mata mengeja huruf demi huruf, menelaah kata demi kata. Pandanganku terhenti pada dua kata di baris delapan, "Hasil Sertifikasi", ku amati lekat-lekat tulisan di sebelah kanannya. Dua kata yang aku yakin telah di tunggu ribuan kawan senasib, bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun lamanya. Kata sakti "LULUS UTN".

Alhamdulillah, Puji Syukur Kehadirat Allah, karena aku yakin "keberhasilan" ini adalah atas kehendak dan seijin-Nya. Maka aku juga yakin dan percaya, kepada kawan-kawan yang belum berhasil kali ini, Dia telah menyiapkan jalan lain untuk keberhasilan kalian. Jangan pernah menyerah, dan yakinlah seperti yang telah di sampaikan oleh salah satu mentor kita, bahwa hidup ini sesungguhnya terlalu sempit jika hanya di nilai dengan selembar kertas. Hidup adalah perjuangan yang membutuhkan keberanian, keyakinan dan harapan. Berhasil itu adalah kata yang relatif, tergantung dari sudut pandang dan ada banyak ketidaksamaan antar setiap orang. 

Terimakasih kepada mentor  Bu Titin Purnaningsih dan Bapak Yohanes Edi Gunawan yang telah memberikan ilmu dan membuka wawasan, serta  sahabat-sahabat seperjuangan, atas kerjasama dan pengalamannya. Kalian adalah pribadi hebat.