Selangkah Lagi, Petak Malai Merdeka Sinyal

www.mjumani.net - Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan gawai dan internet, salah satu momok bertugas di pelosok adalah harus "say goodbye" dari sinyal. Padahal kebutuhan yang satu ini sebelumnya telah menjadi hal yang "wajib" hadir dalam keseharian. Selain sebagai sarana untuk membuat jalinan pertemanan tetap terjaga, kehadiran sarana telekomunikasi juga tidak kalah pentingnya dalam mendukung pekerjaan. Terkadang, gawai dan sarana internet juga sangat dibutuhkan untuk hiburan. Sayangnya ketika berada di wilayah blankspot, kemudahan dan segala fasilitas yang ditawarkan sinyal hanya menjadi sebuah mimpi. 

Akses sinyal di Kecamatan Petak Malai
Perjalanan Mencari Titik Sinyal

Daerah Blank Spot di Katingan
Mencari Titik Sinyal Untuk Telpon dan SMS di Bukit Belakang Sekolah

Faktanya selain daerah yang disebut dengan 3T ( Tertinggal, Terdepan dan Terluar), masih banyak daerah yang merupakan zona blankspot. Alih-alih akses internet, sekedar sinyal untuk telepon dan berkirim sms pun harus didapatkan dengan bersusah payah atau malah tidak tersedia sama sekali. Kondisi ini tidak hanya membuat roda perekonomian terhambat tetapi juga akses komunikasi dengan dunia luar nyaris terputus. Dampak lainnya tentu lebih banyak lagi, salah satunya ialah banyaknya tenaga kerja baik berstatus pegawai pemerintah maupun swasta tidak betah.

Titik sinyal di Kecamatan Petak Malai
Mencari Titik Sinyal 

Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan adalah salah satu daerah yang merasakan kondisi ini selama belasan tahun. Sejak mekar dari Kecamatan Senaman Mantikei, Kecamatan Petak Malai belum merasakan akses sinyal dan internet yang layak. Hingga saat ini, wilayah yang terdiri dari 7 desa dan 1 dusun ini harus masih bersabar untuk menikmati fasilitas yang diyakini sebagai salah satu dari tiga poin penting yang mendorong terbukanya akses dan kemajuan desa, selain listrik dan jalan.

Sebagai ibu kota kecamatan, Desa Tumbang Baraoi tempat admin bertugas sedikit lebih beruntung karena dengan beberapa usaha dan perjuangan pada waktu-waktu tertentu masih bisa mendapatkan akses sinyal untuk keperluan telpon atau sms. Dua titik akses sinyal darurat yang jaraknya relatif dekat  terletak di sekitar depan Puskesmas dan Bukit Belakang Sekolah. Dengan cara inilah admin berkomunikasi dengan keluarga dan dunia luar selama lebih dari se windu. 

Upaya untuk menghadirkan sinyal di wilayah ini bukan tidak ada, selain usulan yang setiap kali disampaikan pada kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang), aspirasi juga disampaikan setiap kali ada kegiatan reses anggota dewan dan kesempatan lainnya. Pada tahun 2019, sebuah tower mini untuk mendukung kelancaran sinyal akhirnya berdiri di depan Kantor Kecamatan Petak Malai, hanya saja selain jangkauannya yang sangat terbatas yakni hanya sekitar maksimal 200 meter, ketersediaan sumber daya listriknya yang masih mengandalkan tenaga matahari juga kurang berjalan baik lantaran kapasitas penyimpanannya mengalami kendala. Alhasil, tower ini hanya beroperasi efektif selama beberapa bulan, sebelum akhirnya dunia persinyalan kembali kekisah lama. 

Pengadaan Tower Sinyal Mini
Tower Mini Penguaat Sinyal

Pada akhir tahun 2020, akses komunikasi menjadi sedikit lebih terbuka dengan hadirnya internet setelit yang mulai terpasang dibeberapa titik kantor, instansi maupun secara pribadi di rumah warga yang membuka warung internet. Hanya saja meski komunikasi via WA dan browsing sudah bisa dilakukan, biaya paket untuk menikmati fasilitas ini masih terbilang selangit. Untuk perbandingan, jika salah satu provider dengan paket combonya menyediakan kuota 35GB  seharga 88 ribu, maka untuk menikmati paket internet satelit  v-sat dengan kuota 1 GB setidaknya harus mengeluarkan biaya sekitar 120 ribu rupiah.

Internet Satelit
Internet Satelit V-Sat cukup handal bahkan saat banjir
Kekurangannya adalah biaya yang mahal, dan kecepatan akses relatif lambat

Setelah penantian panjang belasan tahun, tahun 2022 sepertinya akan menjadi angin segar bagi persinyalan di Kecamatan Petak Malai. Pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) yang salah satu tugasnya penyediaan infrastruktur  dan layanan telekomunikasi dan informatika mulai bergerak membangun BTS (Base Transceiver Station) di desa-desa Kecamatan Petak Malai termasuk Tumbang Baraoi. 

BTS Tumbang Baraoi
Lokasi Pembangunan BTS Tumbang Baraoi

Diprediksi tower-tower yang diklaim mampu mendukung dan menyediakan sinyal 4G ini akan mulai beroperasi serentak pada akhir tahun 2022 atau awal tahun 2023 nanti. Dengan demikian saat ini masyarakat  Petak Malai saat ini telah berada di depan gerbang kemerdekaan akses telekomunikasi yang siap atau tidak akan memberikan  perubahan besar dalam kehidupan. 

Mari gunakan dan manfaatkan fasilitas ini dengan sebaik-baiknya untuk mendukung dan memajukan berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.